Hidup Seperti Kopi

Siapa yang tidak tau kopi ? Siapa yang gak menikmati secangkir kopi  ? Pasti semua orang di dunia ini bakal setuju apapun kopinya bakal nikmat diminum dalam situasi apapun kapanpun dan dimanapun. Liat saja apapun usianya mau tua mau muda, mau laki mau perempuan, mau di tempat kongkow atau di rumah, mau sedang sedih atau senang pasti akan nikmat bila menyeruput secangkir kopi. Mungkin inilah yang dimaksud cinta pada kondisi apapun tak kenal waktu, tempat dan suasana kita bakal berbagai bersamanya. Dan jiwa kita pun bakal larut bersamanya.



Tulisan ini sebenernya terinspirasi  ketika sedang menyeruput secangkir kopi di sore hari ditemani rintik hujan dan novel yang ditulis Dewi Lestari yang berjudul "Filosofi Kopi". Mencintai kopi bearti juga mencintai filosofi arti yang terkandung di dalamnya. Mau kopi itu kopi item, kopi ekspresso, kopi luwak atau bahkan kopi areng yang ada di angkringan memiliki filosofi yang sama. Kopi itu pahit intinya, semakin kopi itu pahit semakin tinggi pula makna yang tersirat di dalamnya yaitu sesulit apapun hidup, kita harus menjalaninya. Mungkin kita bisa tambahkan gula sebagai pemanis dalam kehidupan kita. Atau kita biarkan saja tidak pakai gula kita ubah mindset kita kopi itu menjadi manis. Tapi sejatinya kopi ya memanglah pahit.

Pada kehidupan manusia pasti tidak terlepas dari pengalaman yang pahit atau tidak menyenangkan baik berupa pengalaman yang berupa putus percintaan, penghinaan dan lain sebagainya. Dari pengalaman yang tidak menyenangkan tersebut kita dibawa untuk berpikir positif dan pendewasaan diri. Karena susah hanya untuk orang yang tidak mau bekerja keras dan berpikir negatif. Bila kita mau berpikir positif dan dewasa kita bakal belajar dari pengalalaman pahit kita. Seiring berjalannya waktu dengan pengalaman - pengalaman kita yang kita pelajari maka akan terbentuk formula yang baru menjadi seorang diri yang dewasa layaknya kopi yang dicampur gula dan susu atau ditambahkan  kreamer.

Ya...... itulah hidup sesusah apapun kita harus menjalaninya seperti kopi sepahit apapun rasanya harus kita minum sampe habis, meskipun kita harus menahan rasa pahit kopi tersebut. Butuh pengorbanan untuk menggapai sebuah pencapaian. Jalanilah sepenuh hati  dengan ketenangan hati, baik itu ditambah pemanis atau kita ubah mindset kita, sambil berbincang bincang atau kongkow bareng sama temen atau sambil ngemil makanan ringan, kita bakal menikmati  kehidupan kita tersebut dengan lebih enjoy.


Nikmatilah kopi kehidupanmu, jangan lihat kopi orang lain
Kopimu akan menunggu untuk dihabiskan
Bila yakin kopi itu bakal habis meski pahit
maka kopimu akan habis tanpa kamu sadari
Enjoy your life and positive thinking

Share on Google Plus

About Muhammad Ariko

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments:

Post a Comment