Perkembangan zaman dan pesatnya teknologi tidak hanya menimbulkan berbagai fenomena sosial, budaya dan teknologi
akan tetapi tingkat kompetisi sumber daya manusia pun perlu dipenuhi. Bedasarkan data dan riset dari Harvard University bahwa pada bangku perkuliahan hanya 90 persen adalah kemampuan teknis dan sisanya soft skill. Padahal yang nantinya diperlukan untuk menghadapi dunia kerja yaitu hanya sekitar 15 persen kemampuan hard skill dan 85 persen adalah softskill. Dari data tersebut dalam memasuki dunia kerja soft skill-lah yang mempunyai peran yang lebih dominan. Dari tadi kita membicarakan soft skill - hard skill dan soft kill - hard skill lagi. Sebenernya apa sih soft skill dan hard skill
akan tetapi tingkat kompetisi sumber daya manusia pun perlu dipenuhi. Bedasarkan data dan riset dari Harvard University bahwa pada bangku perkuliahan hanya 90 persen adalah kemampuan teknis dan sisanya soft skill. Padahal yang nantinya diperlukan untuk menghadapi dunia kerja yaitu hanya sekitar 15 persen kemampuan hard skill dan 85 persen adalah softskill. Dari data tersebut dalam memasuki dunia kerja soft skill-lah yang mempunyai peran yang lebih dominan. Dari tadi kita membicarakan soft skill - hard skill dan soft kill - hard skill lagi. Sebenernya apa sih soft skill dan hard skill
Softskill adalah ketrampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (termasuk dengan dirinya sendiri). Contoh dari keterampilan-keterampilan yang dimasukkan dalam kategori soft skills adalah integritas, inisiatif, motivasi, etika, kerja sama dalam tim, kepemimpinan, kemauan belajar, komitmen, mendengarkan, tangguh, fleksibel, komunikasi lisan, jujur, berargumen logis, dan lainnya. Keterampilan-keterampilan tersebut umumnya berkembang dalam kehidupan bermasyarakat. Hard skill adalah penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan ketrampilan teknis yang berhubungan dengan bidang ilmunya.Biasanya kita mendapatkan pengetahuan tentang hardskill di sekolah dasar, menengah, dan perguruan tinggi. Dalam masa itu hardskill kita dikembangkan dan digunakan untuk bekal kerja kita nanti.
Dalam dunia kerja hardskill sudah pasti dibutuhkan untuk bisa bekerja dengan tepat tujuan. Namun adalah softskill yang bisa membuat seseorang bisa betul-betul bekerja dan dipertimbangkan untuk naik ke tingkatan karir atau jabatan lebih tinggi. Ini karena softskill menentukan kemampuan seseorang dalam menyikapi pekerjaannya, organisasinya, rekan kerjanya, dan para client-nya. Seringkali softskill ini kurang mendapat perhatian. Kita tak boleh lupa bahwa di saat bekerja nanti kita juga akan bekerja dalam tim, harus melaporkan kerja kita kepada seseorang, menghadapi tekanan kerja, melakukan presentasi, mengirimkan pesan email secara sopan, dan lain sebagainya. Untuk itu, maka keterampilan teknis (hardskill) tidaklah cukup. Hardskill dan softskill haruslah berjalan dengan beriringan agar kita menjadisumber daya yang unggul dalam bidang kita dan sukses bersosialisasi dalam berorganisasi. Hardskill sangatlah penting, namun belumlah cukup untuk mengantar seseorang menuju sukses. Belajar dan belajarlah karena tidak ada kata terlambat dalam proses pembelajaran.
Referensi : Berbagai Sumber
0 comments:
Post a Comment